AGEN TOGEL & POKER TERPECAYA SEINDONESIA HANYA ADA DI BO MTO
Sebut saja namaku Linda (samaran).Aku saat ini bekerja
sebagai seorang senior marketing di suatu perusahaan multinasional yang
berkantor di salah satu gedung di kawasan Jakarta Selatan.Usiaku saat ini 31
tahun.Aku sudah berkeluarga dengan satu anak yang baru berumur 2 tahun,Rio.Ia
sedang lucu-lucunya.Suamiku,sebut saja Mas Edi,bekerja sebagai seorang junior
manager di salahsatu perusahaan swasta di kawasan CBD dekat Semanggi.Aku dan
suamiku saat ini sudah mampu memiliki rumah sendiri di kawasan Cimanggis.Dengan
kesibukan kami masing-masing,praktis waktu kebersamaan kami hanyalah dua hari
dalam satu minggu,yakni hari Sabtu dan Minggu. Untuk itu kami memanfaatkan
waktu kebersamaan sebaik- baiknya. Bagiku hubungan seks dengan suami tidak
mengutamakan kuantitas. Kualitas jauh lebih penting,karena dengan kualitas
hubungan yang baik maka kenikmatan yang aku peroleh justru sangat maksimal.Jadi
dalam hal hubungan seks,antara aku dan suamiku tidak ada masalah. Yang menjadi
masalah adalah kadang-kadang aku berfantasi ingin melakukan hubungan seks
dengan orang dari kalangan lower class!! Aku sering berfantasi dan sangat
terobsesi untuk berhubungan dengan orang yang memiliki gairah liar.Hal ini
disebabkan karena suamiku selalu memperlakukanku dengan lembut.Itulah masalahnya!!
Aku sering membayangkan bagaimana rasanya berhubungan badan dengan orang-orang
yang kasar.Mungkin ini semacam fantasi liarku yang terpendam. Ini mungkin
timbul dari keadaanku yang sejak kecil selalu bergaul dengan perempuan!Soalnya
dari keluargaku semuanya terdiri dari anak perempuan! Dari tiga bersaudara
sekandung aku merupakan anak pertama,kedua adikku perempuan dan sejak aku
berumur 16 tahun ayahku meninggal sehingga praktis kami berempat termasuk ibuku
perempuan semua dalam satu rumah. Begitu pula saat bekerja,di kantorku jumlah
karyawan terbanyak adalah perempuan! Karyawan laki-laki hanya beberapa orang
termasuk satpam,sopir serta office boy. Kata orang penampilanku sangat menarik!
Aku tidak menyombongkan diri memang begitulah kenyataannya.Kulitku putih
bersih.Ukuran tubuhku sangat ideal menurut pendapatku. Tinggi badanku 165 cm
dan berat badanku 55 kg,dan ukuran dadaku 36B.Dengan keadaan fisik seperti ini
tidak sulit bagiku untuk menaklukkan lelaki yang kuinginkan.Di kantorku ada
satu orang office boy yang membuatku tertarik akan kejantanannya.Orang itu
namanya Parjo,berasal dari Tegal,satu kampung denganku.Ia baru berusia 21
tahun.Orangnya tinggi besar dan wajahnya lumayan ganteng.Hal yang membuatku
kadang terpesona oleh kejantanannya adalah bau keringatnya yang menyengat dan
asli khas bau lelaki. Aku kerap kali membayangkan bagaimana bila aku disetubuhi
olehnya. Aku sering kali memimpikan bahwa memekku digenjot oleh batang penisnya
yang dari luar celananya tampak menggembung menandakan besarnya isi yang ada
didalamnya.
Aku mulai terangsang saat membaca kisah- kisah yang
benar-benar erotis.Ingatanku jadi melayang pada fantasi liar yang selalu mengobsesiku.
Entah karena kebetulan atau memang nasib sedang mujur.. Ternyata office boy
yang menjadi incaranku saat itu sedang membersihkan ruang meeting yang besok
pagi akan digunakan untuk rapat evaluasi bulanan. Ruang meeting itu persis
berada di samping ruanganku sehingga saat si Parjo lewat, keringatnya yang
baunya menusuk sempat tercium olehku. Fantasiku kian menggelora begitu
mengendus aroma keringatnya itu. Aku segera mencari akal bagaimana caranya agar
si Parjo mendekatiku. Akhirnya aku punya akal untuk menyuruhnya membersihkan
ruanganku yang sengaja kubuat berantakan. Ini kumaksudkan agar Parjo berada
dekat denganku dan aku bisa terus mengendus keringatnya yang seksi itu. Dengan
patuh akhirnya Parjo datang juga ke ruanganku dan mulai membereskan tempatku
yang memang berantakan. Aku masih tetap membuka situs ngeres ini sambil
menghirup aroma keringatnya yang semakin menyengat saat ia mulai bekerja. Aku
sempat meliriknya saat ia mencuri-curi pandang ke arah pahaku yang setengah
terbuka.
Aku menggigit bibirku menahan geli saat tangannya yang kasar
mengelus-elus paha bagian dalamku dan tangannya yang terjepit kedua pahaku
berusaha bergerak- gerak ke atas. “Mbak Linda..Mau lembur lagi” terdengar suara
Ida salah seorang staf bagian purchasing menyapaku dari luar ruangan.
“Ehh..Ii..Iya habis buat persiapan meeting besok” aku tergagap menjawab
pertanyaannya.Aku khawatir kalau-kalau si Ida dan Dewi yang saat itu belum
pulang masuk ke ruanganku dan tahu apa yang terjadi.Yang kurang ajar
lagi,ternyata tangan Parjo terus memaksa bergerak ke atas hingga aku tak mampu
menahannya lagi. Kini tangannya sudah mulai meraba dan meremas vaginaku dari
luar CD nylonku. Aku yang tadi sudah terangsang karena bacaan cerita ngeres
semakin terangsang lagi dengan perlakuan Parjo itu.“Kita pulang duluan ya
Mbak.. Sampai ketemu besok! Salam buat Rio si kecil”. Suara Dewi sedikit
melegakanku, karena kekhawatiranku kalau mereka akan nyelonong ke ruanganku
tidak terjadi. Mereka berdua langsung keluar ruangan.Kini di kantor hanya
tinggal aku dan Parjo yang saat itu masih sibuk meremas vaginaku dari luar
CD-ku. Aku yang sudah sangat terangsang tidak dapat menolak lagi apa yang ia
perbuat. Tanpa sadar aku membuka kedua pahaku agak lebar. Mendapat angin
seperti itu, jari Parjo yang nakal segera menyusup ke dalam CD- ku dan mulai
mengorek- ngorek lubang vaginaku yang sudah mulai basah. Napasku sudah mulai
memburu menahan gejolak yang mulai mendesak. Konsentrasiku membaca sudah mulai
hilang karena pandangan mataku mulai kabur menerima rangsangan Parjo. Kini
bukan hanya tangannya yang aktif bergerilya di selangkanganku yang sedikit
terbuka. Lidah Parjo pun mulai bergerak menjilati kedua pahaku sambil bersimpuh
di depan kursiku.
Rok pendekku dipaksanya terbuka hingga pahaku semakin
terbuka. Lidah Parjo yang panas menggelora mulai bergerak-gerak liar menyapu
seluruh permukaan kulit pahaku yang sangat sensitif. Tubuhku semakin menggigil
menahan geli saat lidahnya menyusuri kulit pahaku disertai dengan
gigitan-gigitan kecil.Gila,Parjo rupanya tahu kalau aku sedang membuka cerita
ngeres saat ia masuk dan kusuruh membersihkan ruanganku sehingga ia berani
berbuat kurang ajar padaku.Aku sebetulnya tadi cuma menggoda saja.Aku tidak
menduga kalau akan sejauh ini.“Jo.. Jang.. anhh” aku mendesis tapi tidak berani
berteriak karena takut kalau ada orang yang mendengar.Namun Parjo rupanya sudah
kesetanan.Pantatku ditariknya ke bawah hingga aku terduduk di ujung kursiku.
Hal ini memudahkan Parjo menyingkap rokku dan menarik CD-ku hingga ke
lututku.Tanpa membuang waktu,Parjo mengangkat kedua pahaku dan mementangkannya
di atas kepalanya.Wajahnya menyuruk ke selangkanganku dan lidahnya menghunjam
ke dalam lubang vaginaku yang sudah sangat basah.Aku tak mampu bergerak
lagi.Tangannya yang kokoh memegang erat kedua pahaku hingga tak bisa lagi
bergerak. Aku takut memberontak karena aku sudah duduk di ujung kursi, jadi
kalau bergerak dengan keras aku mungkin bisa jatuh. Aku hanya pasrah dan
menikmati saja apa yang seharusnya tidak boleh kulakukan. Aku memang terobsesi
bercinta dengan orang kasar seperti dia, namun itu hanya sebatas fantasi
liarku. Aku tidak ingin mengkhianati suamiku. Desakan birahi semakin
menyergapku saat lidah Parjo menyeruak masuk ke dalam lubang vaginaku dan
bergerak kasar menggesek- gesek menggelitik lubang vaginaku. Lidahnya yang
kasar bergerak liar semakin dalam ke dalam lubang kemaluanku. Napasnya yang
menggemuruh kurasakan menghembus bibir vaginaku. Mataku mulai berkunang-kunang
menahan gejolak nafsuku yang kian meledak-ledak. Perutku sudah mulai kejang
karena bibir Parjo mulai menyedot-nyedot itilku yang sudah sangat membengkak.
Aku hampir saja mencapai orgasme saat tiba-tiba telepon di mejaku berdering.
“Jo.. Stop.. Stopp” Seolah-olah tersadar akan keadaanku, aku segera berteriak
keras menghentikan aktivitas Parjo. “Ma.. Maaf Bu..” ujarnya. Mungkin karena
takut aku akan berteriak, Parjo segera berhenti dan langsung keluar ruanganku
serta menghilang ke dalam meeting room. Aku segera membereskan pakaianku yang
acak-acakan dan mengatur napas sebelum mengangkat telepon. “Halloo..” sapaku di
telepon. “Mah.. Ini aku Edy! Mau pulang sama-sama enggak?” terdengar suara suamiku
di seberang sana. “I.. Iya.. Aku tunggu Pah..” akhirnya aku memutuskan untuk
jadi lembur hari itu. Aku merasa bersalah dengan suamiku. Untung saja tadi
suamiku menelepon hingga aku tidak berbuat terlalu jauh dengan si Parjo. Untuk
menutupi rasa bersalahku sekaligus menuntaskan apa yang tadi telah dimulai oleh
Parjo, malam itu aku mengajak suamiku bermain cinta. Aku melayani suamiku
secara total. Kami yang biasanya bermain cinta sekali, malam itu aku meminta
suamiku menyetubuhiku hingga tiga kali. Gila! Untung saja suamiku tidak terlalu
curiga dengan keganjilan ini. Hari ini aku selamat dari perbuatan selingkuh.
Waktu berjalan begitu cepat.
Didekapnya tubuhku erat-erat dengan kedua lengannya yang
kokoh. Kemudian sambil sedikit menundukkan kepalanya, bibir Parjo yang tebal
mulai menyentuh bibirku.
Lidahnya mulai menerobos bibirku dan mencari-cari lidahku.Napasnya mendengus dengus menggebu-gebu. Aku tidak mampu menghindar karena tubuhku terjepit lengannya yang begitu kokoh. “Hmmngghh..Ughh..”, saat lidah Parjo dapat menemukan lidahku,ia mulai mengerang dengan suara yang benar-benar maskulin.Aku yang tadinya berusaha meronta- ronta,mulai berdesir darahku mendengar erangan maskulinnya itu.Aku merasa betapa dekapan Parjo begitu ketat menarik tubuhku hingga tubuhku dan tubuhnya berhimpitan sangat ketat.Aku dapat merasakan ada benda yang mengganjal di perutku dari balik celana Parjo. Tangan Parjo yang mendekapku mulai bergerak nakal.Satu tangannya mulai meremas buah pantatku dari luar rok ketatku sedangkan tangan satunya sangat ketat mendekap punggungku.Aku mulai terangsang saat lidah Parjo yang bergerak liar di dalam mulutku mulai mendorong- dorong lidahku dan tangannya yang tadinya meremas-remas buah pantatku mulai menyingkap rokku ke atas.Rokku ditariknya ke atas hingga pantatku yang tidak tertutup CD segera tersentuh langsung oleh telapak tangannya yang kasar.Aku menggerinjal karena tangannya yang kasar terasa geli di pantatku yang halus.“Hhsshh.. Oughh..”tanpa sadar aku sedikit melenguh karena tangan kasar Parjo meremas buah pantatku yang terbuka dengan gemasnya. Napasku mulai memburu dan gairahku mulai terusik.Apalagi bau keringat Parjo yang menusuk sangat maskulin dalam penciumanku.“Ja.. Jangan.. Joo.. Ohh.. Sshh”antara sadar dan tidak aku masih sempat meronta dan mulutku masih mencoba mencegah perbuatan Parjo lebih jauh.Namun seolah tak peduli dengan desisanku atau mungkin karena penolakanku tidak begitu sungguh sungguh,Parjo tetap saja merangsekku dengan serbuan-serbuan erotisnya.Lidah Parjo terus saja menjilat-jilat mulutku dan turun kedaguku.Aku semakin gelisah menerima rangsangan ini,apalagi tangan Parjo yang tadinya meremas remas pantatku kini bergeser ke depan dan mulai mengelus-elus daerah perut di bagian bawah pusarku.Tubuhku bergoyang-goyang kegelian menahan serbuan tangan nakal Parjo yang sudah mulai merambah diselangkanganku. “Joo.. Jang.. Jangannhh.. Ohh..” aku semakin mendesis antara menolak dan tidak. Tangan Parjo yang nakal semakin liar mengaduk- aduk daerah sensitifku. Mulutnya kian gencar menyedot-nyedot leherku. Seolah tak peduli dengan rengekanku, Parjo terus saja bergerak. Kini tangannya bahkan mulai meremas-remas labia mayoraku yang sudah mulai basah berlendir. Tubuhku tersentak saat jari tangan Parjo mulai menyusup ke dalam labia mayoraku dan mulai mengorek-korek tonjolan kelentitku. Digerakannya jarinya berputar putar menggesek kelentitku. Kakiku seolah sudah tak bertenaga hingga tubuhku sudah tersandar sepenuhnya di pelukan Parjo. Sambil terus memutar-mutar jarinya di tonjolan kelentitku, Parjo mulai mendorong tubuhku dan diangkat untuk didudukkan di atas toilet rest room yang dingin itu. Aku yang sudah mulai pasrah hanya diam saja atas perlakuannya. Parjo lalu melepaskan jarinya dari selangkanganku dan ia mulai berjongkok di hadapanku. Wajahnya berada dekat sekali dengan selangkanganku yang terbuka lebar. “Aw.. Ohh..” tubuhku kembali tersentak saat tiba- tiba Parjo menyurukkan wajahnya ke selangkanganku dan mulutnya menyedot-nyedot bibir kemaluanku. Lidahnya yang panas menerobos masuk di antara labia mayoraku dan mengais-ngais daging hangat lubang vaginaku. Tanpa sadar aku meremas rambut Parjo yang jabrik itu. Tanpa bicara, Parjo terus bekerja! Ya sedikit bicara banyak bekerja!! Ini benar- benar tepat untuk keadaan Parjo saat itu. Lidahnya kini mulai mempermainkan kelentitku yang sudah semakin mengembang. Perutku mulai kejang karena menahan kenikmatan yang hampir meledak. “Shh.. Ouhh.. Shh.. Ter.. Rushh Jo..” bibirku tak henti-hentinya berdecap menahan kenikmatan yang mulai naik ke ubun-ubunku. Aku yang tadinya berkata jangan, sekarang meminta Parjo untuk terus! Tanganku tanpa sadar merengkuh kepala Parjo agar semakin ketat menempel ke selangkanganku. Rupanya Parjo tahu kalau aku sudah hampir mencapai orgasme.Lidahnya semakin gila mempermainkan kelentitku.Bibirnya menyedot seluruh cairan yang semakin membuat vaginaku basah.Aku hampir saja mencapai klimaks saat tiba tiba Parjo menarik kepalanya dari selangkanganku.Aku hampir saja terjatuh dari dudukku karena pantatku tanpa sadar bergerak maju mengejar wajah Parjo yang ditariknya.Parjo benar-benar mempermainkan aku.Saat aku sudah menjelang orgasme,tiba-tiba ia menghentikan pekerjaannya yang belum tuntas.Napasku sudah ngos- ngosan karena didera nafsu.Parjo yang sudah berdiri didepanku mulai melepas gespernya dan memerosotkan celana sekaligus CD-nya hingga ke lututnya.Aku benar-benar terkejut melihat kontol Parjo yang luar biasa.Besar dan panjang Luar biasa.Aku ngeri melihatnya. Jangan-jangan vaginaku bisa jebol dibuatnya.Benar-benar sesuai dengan ukuran tubuhnya yang perkasa.kontol Parjo yang perkasa berdiri tegak mengacung ke arah wajahku yang terpaku melihatnya. Tanpa memberi kesempatan padaku untuk berlama-lama melihat kontolnya yang perkasa,Parjo segera menarik tubuhku dan membaliknya.Kini aku berdiri menghadap cermin.Kedua tanganku bertumpu di atas toilet yang tadi kududuki.Tangan Parjo yang kekar mendorong punggungku sedikit membungkuk hingga pantatku agak menungging.Lalu kedua kakiku digesernya agar lebih membuka.Bulu-bulu di tubuhku mulai merinding saat ada benda hangat dan tumpul mulai bergesek-gesek di bibir kemaluanku mencoba masuk.Lubang vaginaku yang sudah licin sangat membantu penetrasi yang dilakukan Parjo dari arah belakang.“Oghh..” kudengar Parjo menahan napas saat ujung kontolnya yang seperti topi baja mulai terjepit labia mayoraku.Aku pun tak mampu bernapas karena benda itu terasa sesak sekali mengganjal selangkanganku.“Hkk.. Hh.. Shh.. Ouchh” aku mendesis tercekat.Parjo agak kesulitan mendorong kontolnya masuk ke dalam lubang vaginaku yang agak kesempitan menerima serbuannya. Aku sendiri heran,aku yang sudah pernah melahirkan terasa seperti perawan saja saat ditembus batang kontolnya.Terus terang ukurannya jauh lebih besar dibandingkan dengan milik suamiku.Aku menjadi lupa diri saat itu.Yang kutahu aku harus menuntaskan gairah napsuku. Berkali-kali Parjo terus mendorong batang kont*lnya. Tanpa sadar aku ikut membantunya dengan menggeser pantatku hingga kont*l Parjo terdorong masuk. Tubuhku bergetar karena seluruh lubang vaginaku seperti tergesek oleh besarnya kont*l Parjo yang baru masuk kira-kira setengahnya saja. “Ouchh.. Hhahh..” aku berkali-kali pula mendesis menahan nikmat yang kembali naik ke kepalaku. Dengan pelan Parjo kembali menarik batang kont*lnya dari jepitan lubang vaginaku. Didorongnya lagi hingga bertambah dalam batang itu menerobos masuk ke dalam lubang vaginaku yang sudah mulai bisa beradaptasi dengan besarnya kont*l Parjo. Sekarang gerakan maju mundur batang kont*l Parjo mulai lancar. “Hugghh..” kami sama-sama menahan napas saat kurasakan seluruh batang kont*l Parjo sudah masuk ke dalam jepitan lubang vaginaku hingga ke pangkalnya. Itu aku rasakan karena pantatku menempel ketat pada kantung biji telur kemaluan Parjo.Lubang vaginaku terasa berdenyut-denyut meremas batang kont*l Parjo yang memenuhi lubang vaginaku. Panjang sekali batang kont*lnya hingga mulut rahimku seolah-olah seperti tersodok benda tumpul. Tubuh kami terdiam seperti terpatok satu sama lain oleh pasak yang menyumpal lubang kemaluanku.
Tangan Parjo yang tadinya memegang kedua sisi pinggulku
mulai menyusup ke dalam gaunku dan bergerak meremas kedua payudaraku. Tangannya
yang kasar membuat tubuhku menggelinjang saat meremas payudaraku yang sudah
terlepas dari BH-ku.Kait BH-ku memang ada di depan hingga mudah bagi Parjo
melepas penjepitnya. Mataku terpejam menahan desakan napsu yang mulai mendesak
dari perutku. Dengan pelan Parjo mulai menarik batang kont*lnya dari jepitan
lubang vaginaku lalu mendorongnya kembali. Tubuhku mulai bergetar saat batang
kont*lnya menggesek gesek seluruh dinding vaginaku. Sambil berpegangan pada
kedua payudaraku, Parjo terus mendorong dan menarik pantatnya. Gerakan batang
kont*l Parjo dalam lubang kemaluanku semakin lancar karena sudah banyak sekali
cairan pelicin keluar dari lubang kemaluanku. Mulut Parjo yang tak henti-
hentinya menjilati kudukku terasa semakin membuatku melayang ke awan tak
bertepi. Tangan Parjo yang tadinya meremas payudaraku dilepasnya dan menarik
wajahku agar menengok ke belakang. Bibirku langsung dipagutnya dengan bibirnya
yang tebal begitu wajahku menoleh. Lidah Parjo segera didorong masuk ke dalam
mulutku dan mulai menggelitik rongga mulutku. Aku jadi ingat saat membaca
majalah porno yang dibawa suamiku dulu. Ini rupanya yang disebut posisi 99.
Baru kali ini aku merasakannya. Posisi 99 dilakukan dengan kedua pasangan
menghadap ke arah yang sama, laki-laki di belakang dan perempuan di depan.
Penis laki-laki menusuk vagina atau anus si perempuan dari arah belakang,
sementara tangan si lelaki meremas- remas payudara si perempuan dan keduanya
saling berpagutan bibir. Indah sekali!! Aku tidak pernah membayangkan kalau
akhirnya aku melakukan hubungan seks dengan posisi seperti ini. Tangan Parjo
kembali menyusup ke dalam gaun kerjaku dan mulai mengerjakan tugasnya meremas-remas
kedua payudaraku. Bibirnya memagut bibirku dengan lidahnya mendorong-dorong
lidahku. Sementara batang kont*lnya terus menghunjam lubang vaginaku tanpa
ampun. Berkali-kali rambut kemaluan Parjo yang kasar seperti habis dicukur
menggaruk- garuk pantatku saat kont*lnya melesak ke dalam lubang vaginaku
hingga ke pangkalnya. Aku pun berkali-kali mengerang tanpa rasa malu-malu
lagi.Aku memang selalu ribut kalau sedang bersenggama.Tanpa harus
diperintah,aku mulai menggoyangkan pantatku mengikutiirama tusukan kont*l
Parjo. Tubuhku mulai terhentak-hentak dan gerakan pantatku sudah tidak
terkendali. Pantatku semakin cepat bergoyang dan mundur menyambut dorongan
kont*l Parjo hingga masuk sedalam-dalamnya ke dalam jepitan lubang vaginaku.
“Ter.. Rushh.. Joo.. Oohh” aku terus mendesis- desis tak terkendali. Tubuhku
seolah melayang dan ringan. Parjo semakin cepat menarik dan mendorong kont*lnya
menghunjam lubang vaginaku. Aku tersentak.
Perutku terasa kejang menahan desakan yang hampir meledak.
“Terushh Linn.. Terushh..” kudengar Parjo menggeram sambil menusuk-nusuk lubang
vaginaku kian kencang. Lalu mulutnya kembali melumat bibirku dan tanpa dapat
kutahan lagi tubuhku berkelojotan melepaskan ledakan birahi yang sudah tidak
terbendung lagi. Aku menggigit bibir Parjo yang melumat bibirku. Pada saat yang
sama, tubuh Parjo pun menggeliat dan tersentak- sentak seperti penari
breakdance.Tubuh bagian bawah kami yang saling menempel menggeliat secara
bersamaan. Pantatku yang menempel ketat dan seperti terpaku pada tulang kemaluan
Parjo memutar tak terkendali. “Arghh.. Shh..” seperti suar koor, kami berdua
menggeram secara bersamaan. Otot-otot vaginaku berdenyut-denyut mencengkeram
kont*l Parjo yang tertanam sepenuhnya didalamnya. Cratt.. Cratt.. Cratt..
Crat.. Crat.. Akhirnya kont*l Parjo mengedut- ngedut dan hampir lima kali
menyemburkan cairan hangat yang menyiram ke dalam mulut rahimku. Terasa begitu
kencang semburan air mani Parjo menyemprot dalam lubang vaginaku. Kami terus
bergerak hingga tuntas sudah air mani Parjo terperas denyutan lubang vaginaku.
Akhirnya kami sama-sama terdiam lemas tak berdaya. Napas kami saling memburu.
Denyut jantungku berdentum setelah bekerja keras memburu kenikmatan. Aku yang
kelelahan tak mampu bergerak lagi dan ambruk di atas toilet. Kubiarkan saja
kont*l Parjo yang masih menancap erat dalam lubang vaginaku. Tubuh Parjo pun
ambruk menindihku. Pantatku tetap menempel ketat pada tulang kemaluannya. Aku
merasakan betapa banyak cairan air mani yang disemprotkan Parjo ke dalam lubang
vaginaku hingga sebagian meleleh ke pahaku. Perlahan-lahan kont*l Parjo mulai
melembek dan akhirnya terlepas dari jepitan lubang vaginaku dengan sendirinya.
Beberapa saat kemudian Parjo bangkit dan masuk ke WC. Kudengar suara gemericik
air, mungkin ia sedang membersihkan kont*lnya yang lengket oleh cairan kami
berdua. Ia juga mengambil tissue dari WC dan kemudian membersihkan lelehan air
maninya yang membasahi pahaku dengan telaten. Beberapa kali ia mondar- mandir
ke WC mengambil tissue dan membersihkan semua cairan dari selangkanganku. Geli
sekali rasanya saat tangannya yang kasar dengan nakal meremas-remas vaginaku
saat membersihkan dengan tissue. “Terima kasih Lin.. Sorry aku sudah tidak
tahan ingin menikmati keindahan tubuhmu” ia tidak lagi memanggilku dengan ibu tapi
langsung namaku begitu saja. Aku hanya terdiam. Aku sebenarnya menyesal juga
telah melakukan pengkhianatan pada suamiku. Tapi semua sudah telanjur. Aku
hanya mengangguk saja saat ia meminta maaf untuk yang kedua kalinya. Aku
merapikan pakaianku dan kembali ke ruanganku dengan langkah gontai akibat
kelelahan setelah bersetubuh sambil berdiri tadi. Parjo pun segera membersihkan
lantai dari lelehan air maninya yang tercecer di rest room itu. Jarum jam sudah
menunjukkan pukul 19.30 malam saat aku masuk ruanganku. Jadi hampir satu jam
aku bersetubuh dengan Parjo di rest room tadi. Aku masih sangat lelah hingga
tak mampu lagi berkonsentrasi dengan pekerjaanku. Aku hanya terpaku di depan
mejaku menatap layar monitor yang tetap menyala. Aku tersentak dari lamunanku
saat HP-ku berdering. Kulihat di layar ternyata suamiku menelpon. “Hallo mah..
Kemana saja kamu? Dari tadi kutelepon kok tidak diangkat?” terdengar suara
suamiku di seberang sana. “Oh.. Eh.. Anu.. Tadi aku ke toilet.. Habis perutku
rasanya mulas setelah makan siang” jawabku mencari alasan yang tepat. “Tapi..
Kamu enggak apa- apa kan?” terdengar suara Mas Edy agak khawatir “Enggak
apa-apa kok pah..” jawabku. “Ya sudah kalau enggak apa-apa.. Mau pulang bareng
enggak?” kata suamiku lagi. “Enggak ah.. Aku masih mau lembur soalnya laporan
musti selesai malam ini juga” aku yang memang berniat mau meneruskan
pekerjaanku meminta suamiku tidak usah menjemputku. Aku kembali menatap monitor
yang menyala di depanku. Pikiranku belum bisa diajak berkonsentrasi. Aku sangat
merasa bersalah telah mengkhianati suamiku yang begitu mencintaiku.
MENYEDIAKAN BERBAGAI PROMO-PROMO YANG BERVARIASI..
* PROMO PRIZE 2 DAN PRIZE 3 UNTUK TARUHAN 4D YANG BERLAKU PADA 6 PASARAN KAMI:
*DENGAN 2D TERBALIK YANG KELUAR DI PRIZE 1
*NIKMATI DISCOUNT TERBARU == DEPOSIT DI BAWAH ==(RP: 1.000.000@4D.64% 3D.57% 2D .28%)
*DISCOUNT TERBARU==DEPOSITE DI ATAS == (RP : 1.000.000 @ 4D.65% 3D.58% 2D.29%)
INFORMASI LEBIH LANJUT ANDA DAPAT MENGUNJUNGI POKER KAMI DI
ATAU DAPAT ANDA MENGUNJUNGI LINK ALTERNATIF KAMI DI :
0 komentar:
Posting Komentar